Sejarah dan perkembangan organisasi Bakamla di Indonesia memang menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga kedaulatan negara di perairan Indonesia. Bakamla sendiri merupakan singkatan dari Badan Keamanan Laut, yang berperan sebagai lembaga pemerintah yang bertugas untuk melindungi perairan Indonesia dari ancaman berbagai kejahatan maritim.
Sejarah Bakamla dimulai pada tahun 2008, saat pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mulai membentuk lembaga ini. Seiring berjalannya waktu, Bakamla terus mengalami perkembangan yang signifikan, baik dari segi kebijakan maupun sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki.
Menurut Arief Havas Oegroseno, mantan Kepala Bakamla, “Perkembangan Bakamla tidak bisa dipisahkan dari perkembangan situasi keamanan maritim di Indonesia. Dengan perairan yang begitu luas, tantangan yang dihadapi juga semakin kompleks. Oleh karena itu, Bakamla terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan kapasitasnya guna memastikan keamanan laut Indonesia tetap terjaga.”
Sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatannya di laut. Hal ini mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan Bakamla agar mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks di bidang keamanan laut.
Menurut Letjen TNI (Purn) Agus Surya Bakti, “Bakamla harus terus berkembang dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri. Karena ancaman keamanan laut tidak mengenal batas wilayah, maka peran Bakamla menjadi sangat penting dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.”
Dengan sejarah dan perkembangan organisasi Bakamla di Indonesia yang terus berlangsung, diharapkan bahwa lembaga ini mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan laut Indonesia dan memastikan bahwa sumber daya laut yang melimpah tetap dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan bangsa.